Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sebaran Flora dan Fauna


Persebaran flora dan fauna dipermukaan bumi tidak sama dan merata, sehingga berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup. Terdapat wilayah yang sangat padat populasinya, namun ada juga wilayah di muka bumi dapat dihuni oleh mahluk hidup.

Flora dan fauna memiliki ciri fisik yang berbeda di setiap wilayah. Banyak sekali hewan dan tumbuhan yang hanya bisa ditemui di satu tempat dan tidak ada di tempat lainnya. Itulah yang menyebabkan persebaran flora dan fauna tidak merata di permukaan bumi.

Flora dan fauna yang tersebar di seluruh penjuru dunia dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna di permukaan bumi, yaitu: 

1. Iklim

Iklim merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna. Daerah-daerah yang memiliki iklim yang ekstrim (dingin/kutub) akan memiliki jenis flora dan fauna yang lebih sedikit spesiesnya, sedangkan di daerah khatulistiwa atau equator memiliki keragaman (biodiversity) yang tinggi. Faktor Iklim yang mempengaruhi sebaran mahluk hidup di antaranya: suhu udara, kelembapan udara, angin, dan curah hujan.

a. Suhu Udara 

Suhu udara berbeda pada setiap wilayah di permukaan bumi, hal ini disebabkan oleh faktor sudut datang sinar matahari, letak lintang, jarak atau lokasi daratan terhadap laut, ketinggian tempat, dan penutupan lahan oleh tumbuhan. Kondisi suhu udara ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki persyaratan terhadap suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya.Wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara yang tidak terlalu ekstrim (dingin atau panas) merupakan tempat yang sangat baik bagi kehidupan organisme baik tumbuhan, hewan, maupun manusia. Sebab keadaan suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah merupakan salah satu penghalang dalam kehidupan makhluk hidup. 

Gambar Sebaran Flora Menurut Garis Lintang


Khusus vegetasi, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Karena itu, sistem penamaan habitat tumbuhan sering kali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.

Gambar Sebaran Flora Menurut Garis Lintang

b. Kelembapan Udara

Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan (flora). Ada tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab, bahkan ada jenis tumbuhan yang hanya hidup di wilayah-wilayah yang sangat basah. Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungannya,tumbuhan dapat dikelompokkan atas: 

  • Xerophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan yang kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah, misalnya kaktus. 
  • Mesophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan. 
  • Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah yang basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air. 
  • Tropophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap daerah yang mengalami perubahan musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim musim tropik (monsun tropis), misalnya jati dan ekaliptus.
Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Sehingga berpengaruh terhadap sebaran flora dan fauna. Lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar berikut.

Gambar Pembagian Iklim Koppen

c. Angin 

Angin sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tumbuhan. Di daerah terbuka hanya tumbuhan berakar dan berbatang kuat yang dapat bertahan hidup dari hembusan angin yang sangat kencang.Angin juga sangat membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Tumbuh-tumbuhan tertentu penyebaran benihnya juga dilakukan oleh angin misalnya spora yang diterbangkan oleh angin pada tumbuhan paku-pakuan (pteridophyta).

d. Curah hujan 

Air merupakan sumber utama dalam kehidupan. Tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan dan kelembaban udara. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan disuatu tempat, akan membentuk karakter khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi ini, dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu, karena pada dasarnya tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan makanan bagi hewan.Pembagian komunitas organisme berdasarkan curah hujan dan suhu dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar Komunitas dan Kondisi Iklimnya

2. Edafik

Faktor edafik adalah faktor tanah yang ditempati oleh hewan dan tumbuhan. Tanah adalah media utama bagi tumbuhnya vegetasi. Kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan vegetasi seperti unsur hara, kebutuhan bahan organik (humus), air dan udara disediakan oleh tanah.Tanah yang subur akan memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, hewan juga akan lebih mudah menemukan makanan jika tanaman di sekitarnya tumbuh subur dan berbuah lebat. Lapisan tanah yang berpengaruh terhadap vegetasi adalah lapisan tanah atas (top soil) yang terdiri dari horizon O, dan horizon A. Sedangkan untuk lapisan tanah bawah (sub soil) terdiri dari: horizon E, dan horizon B. Serta solum tanah meliputi: lapisan tanah atas, dan lapisan tanah bawah.

Gambar Lapisan Tanah

3. Fisiografi 

Bentuk permukaan bumi yang beragam seperti pegunungan dapat menghambat penyebaran tumbuhan. Selain itu, kemiringan lereng juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang tanaman. Lereng yang membelakangi sinar matahari pertumbuhannya akan terhambat dibandingkan dengan kondisi sebaliknya.Hal ini menyebabkan adanya perbedaan suhu, sehingga terjadi perbedaan jenis vegetasi berdasarkan tinggi tempat. Demikian pula jenis vegetasi/flora dan fauna yang hidup di dataran rendah tentu berbeda dengan di dataran tinggi ataupun di wilayah pegunungan tinggi.

Ilustrasi Relief Permukaan Bumi

4. Makhluk Hidup

Tumbuhan yang memiliki daya adaptasi kuat akan menghambat tumbuhan lain yang memiliki daya adaptasi yang lemah. Sehingga mendominasi pada suatu wilayah tertentu. Organisme cacing dapat menyuburkan tanah sehingga mempengaruhi jenis tanaman pada permukaan bumi. Selain itu, manusia juga memiliki peran sebagai penyebar flora dan fauna, terkadang juga berperilaku tidak baik dalam menjaga kelestarian alam.Sebagai contoh adalah hewan langka yang saat ini sulit ditemukan di alam bebas. Semuanya berawal dari keinginan manusia untuk memperluas lahan pertanian sehingga menggunduli hutan yang merupakan habitat hewan banyak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia